4 Cara Mudah Membuat Vermikompos atau Pupuk Kascing dari Kotoran Sapi

4 Cara Mudah Membuat Vermikompos atau Pupuk Kascing dari Kotoran Sapi

Dapat penghasilan tambahan dari mengolah kotoran sapi? Emangnya bisa? Jawabannya, bisa dong! Sebelumnya, kita sudah sempat menyinggung sedikit tentang pemanfaatan dan pengolahan limbah peternakan menjadi vermikompos atau pupuk kascing (bekas cacing).

Nah, sekarang yuk kita bahas lebih jauh tentang apa itu pupuk vermikompos atau pupuk kascing dan bagaimana cara membuatnya? Simak informasi selengkapnya berikut ini ya.

Apa Itu Vermikompos atau Pupuk Kascing?

Vermikompos dan pupuk kascing adalah dua istilah yang merujuk pada hal yang sama, yaitu pupuk organik hasil dekomposisi alami dengan bantuan cacing tanah. Vermikompos memiliki kandungan nutrisi yang sangat lengkap, yang mencakup nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), serta berbagai mikronutrien penting lainnya seperti magnesium, kalsium, dan sulfur.

Apa Itu Vermikompos atau Pupuk Kascing

Pupuk kascing juga kaya akan bahan organik dan memiliki struktur yang poros, yang meningkatkan aerasi tanah dan kemampuan tanah untuk menahan air. Jenis cacing tanah yang digunakan untuk vermikompos antara lain Eisenia foetida, Eisenia eugeniae, Lumbricus rubellus, L. castaneus, L. festivus, dan Dendrobaena veneta.

Mengapa Harus Membuat Vermikompos atau Kascing dari Kotoran Sapi?

Proses pembuatan pupuk kompos konvensional terbilang memakan waktu yang cukup lama, salah satu alasannya adalah karena kotoran sapi mengandung selulosa yang tidak mudah diurai oleh mikroba pengompos. Selulosa dalam kotoran sapi ini, jika tidak terurai, berpotensi menghambat pertumbuhan akar tanaman.

Di sinilah peran penting si cacing tanah menjadi penting. Cacing ini memiliki kemampuan alami untuk memakan selulosa yang terkandung dalam kotoran sapi. Setelah proses pencernaan, cacing menghasilkan kotoran yang kaya akan nutrisi, yang selanjutnya menjadi sumber makanan tambahan untuk mikroba pengompos.

Dengan bantuan cacing tanah, proses pembuatan pupuk kascing menjadi lebih cepat, bahkan hanya membutuhkan separuh waktu dibanding kompos biasa. Selain itu, kascing memiliki nilai C/N yang ideal, dibawah 20, sehingga sesuai dengan standar pupuk organik yang ditetapkan Kementerian Pertanian yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian No.70/Permentan/SR.140/10/2011 yang berkisar antara 15-25%.

Apa Perbedaan Vermikompos/Kascing dan Pupuk Kompos pada Umumnya?

erbedaan VermikomposKascing dan Pupuk Kompos Biasa

Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan utama antara vermikompos dan pupuk kompos konvensional:

AspekVermikompos atau Pupuk KascingPupuk Kompos Biasa
Proses PembuatanDihasilkan melalui proses vermikomposting dengan bantuan cacing tanah.Dibuat melalui dekomposisi mikroba dari bahan organik yang membusuk.
Kualitas dan Kandungan NutrisiSangat kaya nutrisi dengan tingkat ketersediaan tinggi untuk tanaman. Mengandung nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, serta mikroorganisme bermanfaat.Kualitas nutrisi lebih variatif, tergantung pada bahan yang digunakan dan kondisi komposting.
Waktu yang DibutuhkanProses pembuatan lebih cepat.Proses berjalan sangat lambat, bisa sampai berbulan-bulan.

Cara Membuat Pupuk Vermikompos atau Kascing dari Kotoran Sapi

Cara Membuat Pupuk Vermikompos atau Kascing dari Kotoran Sapi

Ada 4 (empat) cara yang sangat mudah untuk dilakukan dalam membuat pupuk vermikompos atau kascing ini, berikut di antaranya:

1. Pengumpulan dan Persiapan Kotoran Sapi

Kumpulkan kotoran sapi segar dan letakkan di atas tempat yang telah disiapkan.

2. Menambahkan Air pada Kotoran Sapi

Tambahkan air ke dalam tempat kotoran sapi sampai teksturnya menjadi seperti adonan kental (tidak terlalu cair), hal ini berguna untuk membantu proses pencernaan cacing.

3. Menambahkan Cacing Tanah

Tambahkan cacing tanah ke tumpukan kotoran sapi. Jumlah cacing yang ideal dalam kompos harus disesuaikan dengan jumlah makanan (kotoran sapi) yang tersedia, hal ini karena dalam satu hari cacing akan mengonsumsi makanan seberat badang cacing.

Jika populasi cacing terlalu padat dalam kotoran sapi, mereka akan saling berebut makanan. Hal ini menyebabkan pertumbuhan cacing menjadi lambat atau terhambat karena ketersediaan makanan tidak mencukupi.

  • Contoh:

Tambahkan 100 gram cacing ke dalam 3 kg kotoran sapi. Jumlah ini cukup untuk memberi makan cacing selama 30 hari. Namun, jika kita tambahkan 500 gram cacing, mereka akan menghabiskan 3 kg kotoran sapi hanya dalam 6 hari.

4. Panen Pupuk Kascing

Setelah pupuk kascing terbentuk, ditandai dengan warnanya yang hitam, tekstur homogen, dan tanpa bau, tibalah saatnya panen. Proses pengomposan dan pemanenan kascing umumnya berlangsung singkat, yaitu sekitar 4-8 minggu.

Sementara itu, panen cacing tanah sendiri dilakukan dalam periode 3 bulan, dari 1 kg indukan cacing tanah, kamu bisa menghasilkan hingga 6 kg cacing tanah baru.

Proses panen kascing melibatkan beberapa langkah:

  • Penyaringan: Kascing dipisahkan dari cacing tanah menggunakan saringan.
  • Pemindahan Cacing: Cacing tanah yang telah disaring dipindahkan ke tumpukan bahan segar untuk memulai siklus pengomposan baru.

Selain menjual vermikompos atau kascing, kamu juga bisa menjual cacing yang telah berkembang biak sebagai sumber pendapatan tambahan.

Tak hanya menjadi sumber pendapatan tambahan, pembuatan kascing atau vermikompos dari kotoran sapi ini juga ternyata berdampak secara langsung dalam menciptakan peternakan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Comments are closed.