Prof. Ronny Rachman Noor, Guru Besar IPB University, menjelaskan bahwa emisi metana dari peternakan berkontribusi sekitar 14,5% dari total emisi gas rumah kaca tahunan. Metana dihasilkan oleh mikroba di saluran pencernaan ternak ruminansia (sapi, kerbau, domba, dan kambing).
Solusi Mengatasi Gas Metana dari Sapi dengan Rumput Laut Merah
Berita baiknya, penelitian dalam 25 tahun terakhir telah menghasilkan teknologi tepat guna untuk mengurangi emisi metana dari peternakan. Salah satunya adalah pemberian suplemen rumput laut merah jenis Asparagopsis taxiformis dari Australia.
Penelitian menunjukkan bahwa pemberian 0,25-0,50% Asparagopsis taxiformis dari kebutuhan pakan harian sapi dapat mengurangi emisi metana hingga 50-74% dalam 147 hari.
Manfaat lain dari Asparagopsis taxiformis adalah meningkatkan konversi pakan dan pertumbuhan sapi.
Penemuan ini membuka peluang besar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari industri peternakan. Asparagopsis taxiformis dapat digunakan dalam pakan ternak, terutama di feedlot.
Penelitian menunjukkan bahwa emisi metana dari berbagai jenis sapi relatif sama. Oleh karena itu, inovasi teknologi pakan lebih efektif dalam mengurangi emisi metana daripada pembibitan alami untuk menghasilkan sapi dengan emisi metana yang lebih rendah.
Manfaat Lain dari Rumput Laut Merah Asparagopsis taxiformis
Selain mengurangi emisi metana, Asparagopsis taxiformis juga memiliki manfaat lain yang tidak kalah penting. Penggunaan suplemen ini dapat meningkatkan efisiensi konversi pakan dan pertumbuhan sapi. Dengan konversi pakan yang lebih baik, sapi dapat tumbuh lebih cepat dan lebih sehat, yang pada akhirnya juga dapat meningkatkan produktivitas dan keuntungan peternak.
Penemuan ini membuka peluang besar untuk membuat industri peternakan lebih ramah lingkungan. Asparagopsis taxiformis dapat diintegrasikan ke dalam pakan ternak, terutama di feedlot, yang merupakan tempat penggemukan sapi secara intensif. Dengan demikian, adopsi teknologi ini dapat dilakukan secara luas dan memberikan dampak yang signifikan terhadap pengurangan emisi metana.
Efektivitas Teknologi Pakan dibandingkan Pembibitan Alami
Penelitian juga menunjukkan bahwa emisi metana dari berbagai jenis sapi relatif sama.
Oleh karena itu, inovasi teknologi pakan seperti penggunaan Asparagopsis taxiformis lebih efektif dalam mengurangi emisi metana dibandingkan dengan metode pembibitan alami untuk menghasilkan sapi dengan emisi metana yang lebih rendah.
Teknologi pakan dapat diimplementasikan lebih cepat dan dengan biaya yang lebih efisien, menjadikannya solusi yang lebih praktis dan scalable.
Dalam rangka mengatasi tantangan perubahan iklim, penerapan teknologi tepat guna seperti penggunaan suplemen Asparagopsis taxiformis sebagai aditif pakan dapat membuat industri peternakan lebih ramah lingkungan.
Dengan mengurangi emisi metana secara signifikan, teknologi ini membantu menurunkan pemanasan global dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Selain itu, manfaat tambahan berupa peningkatan konversi pakan dan pertumbuhan sapi memberikan nilai tambah bagi peternak. Inovasi ini tidak hanya menguntungkan dari segi lingkungan, tetapi juga dari segi ekonomi, menjadikannya solusi yang komprehensif dan berkelanjutan.