Di Indonesia, ember sering menjadi pilihan utama dalam memberi susu kepada pedet atau anak sapi yang baru lahir. Alasan utamanya adalah kemudahan penggunaan dan biaya yang terjangkau. Namun, tahukah Anda bahwa penggunaan dot pedet sebenarnya lebih disarankan?
Kenapa ya kira-kira alasannya? Yuk, simak faktanya berikut ini.
Daftar Isi
Dot Pedet Membuat Produksi Saliva atau Air Liur Jadi Lebih Banyak
Saliva atau air liur memegang peranan krusial dalam proses menyusu pada pedet. Saat pedet menyusu menggunakan dot, mereka akan menghasilkan saliva lebih banyak, yang sangat penting untuk proses pencernaan.
Sebaliknya, penggunaan ember cenderung membuat proses menyusu berlangsung terlalu cepat, sehingga produksi saliva tidak optimal. Saliva ini memiliki beberapa fungsi penting, seperti:
- Menyeimbangkan pH dalam abomasum dan membantu pengentalan susu di sistem pencernaan.
- Mengandung enzim lipase yang esensial untuk mencerna lemak, sumber energi vital bagi pedet.
- Memiliki sifat antibiotik alami yang bermanfaat bagi kesehatan pedet.
Penggunaan Dot Sangat Baik Bagi Sistem Pencernaan Anak Sapi
Sistem pencernaan pedet sangat dipengaruhi oleh cara mereka menyusu. Sapi memiliki empat lambung yaitu rumen, retikulum, omasum, abomasum, akan tetapi pada pedet baru lahir, hanya abomasum yang berfungsi.
Secara alami, ketika pedet menyusu pada induknya, posisi leher yang menjulur ke atas dan ritme menyusu yang perlahan membuat esophageal groove (otot pada tenggorokan) menutup, sehingga susu langsung menuju abomasum. Nah, penggunaan dot mampu meniru aktivitas alami ini.
Namun, jika pedet menyusu terlalu cepat dari ember, esophageal groove tidak dapat menutup dengan sempurna. Akibatnya, susu meluap ke rumen dan terfermentasi, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Apa yang Terjadi Ketika Pedet Minum Terlalu Cepat?
Jika pedet minum susu terlalu cepat, beberapa masalah dapat timbul, baik untuk kesehatan pedet itu sendiri maupun bagi lingkungan sekitarnya. Berikut beberapa dampak yang bisa terjadi:
- Produksi Saliva Tidak Cukup
Ketika pedet minum terlalu cepat, jumlah saliva yang dihasilkan tidak memadai.
Akibatnya, pedet bisa mencari sumber lain untuk memenuhi kebutuhan menyusunya, seperti mencoba menyusu pada sesama pedet (dikenal sebagai masalah group feeding atau cross-suckling).
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada puting susu muda (juvenile udders) dan dalam jangka panjang, bisa meningkatkan risiko munculnya mastitis pada sapi dara.
- Aliran Susu ke Rumen
Proses menyusu yang terlalu cepat bisa menyebabkan susu meluap melalui esophageal groove dan masuk ke rumen. Di dalam rumen, susu ini akan mengalami fermentasi, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung atau diare.
- Kurangnya Pengentalan Susu
Tanpa cukupnya saliva dan pengentalan susu yang baik, susu dapat langsung masuk ke usus, yang berisiko menyebabkan fermentasi bakteri dan diare nutrisi. Bakteri E. coli, misalnya, dapat berkembang biak dengan cepat ketika kontak dengan susu mentah, yang menjadi salah satu penyebab utama diare pada pedet.
Bagaimana Jika Pedet dalam Jumlah Banyak? Gunakan Milk Bar!
Ketika jumlah pedet dalam suatu peternakan cukup banyak, penggunaan dot individual mungkin menjadi kurang praktis. Di sinilah milk bar atau bucket susu dengan beberapa dot menjadi solusi yang efektif.
Apa Itu Milk Bar?
Milk bar adalah sebuah ember khusus yang dilengkapi dengan beberapa dot (biasanya 4-8 dot) yang memungkinkan beberapa pedet menyusu secara bersamaan. Alat ini dirancang untuk meniru cara alami pedet menyusu dari induknya, sekaligus meningkatkan efisiensi proses pemberian susu.
Apa Saja Keunggulan Penggunaan Milk Bar?
Keunggulan menggunakan milk bar antara lain:
- Efisiensi waktu
Satu milk bar bisa digunakan oleh beberapa pedet sekaligus, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menyusui bisa lebih singkat.
- Mencegah kompetisi antar pedet
Dengan adanya beberapa dot, setiap pedet mendapatkan akses yang sama terhadap susu, mengurangi risiko kompetisi yang bisa menyebabkan stres atau cedera.
- Kualitas menyusu yang lebih baik
Dot pada milk bar dirancang agar susu mengalir dengan kecepatan yang sesuai, memastikan produksi saliva yang optimal dan penutupan esophageal groove yang sempurna.
Tinggi Ideal untuk Memasang Milk Bar
Untuk memastikan proses menyusu yang optimal, dot atau milkbar idealnya dipasang dengan ketinggian antara 60 hingga 70 cm di atas tanah. Ketinggian ini memungkinkan pedet untuk meregangkan lehernya ke atas saat menyusu, meniru posisi alami saat mereka menyusu dari induknya.
Dot dan Milk Bar: Kombinasi Optimal untuk Pedet Sehat
Jelas bahwa penggunaan dot, baik individual maupun melalui milk bar, untuk pedet lebih diutamakan dibandingkan ember biasa. Dot tidak hanya mendukung proses pencernaan yang lebih sehat tetapi juga meniru cara alami pedet menyusu pada induknya.
Jadi, setelah tahu cara membuat susu pengganti untuk anak sapi atau calf milk replacer (CMR), jangan lupa pakai dot untuk pedetmu, ya. Karena ternyata Anda tidak hanya memastikan bahwa pedet Anda akan jauh lebih sehat, tetapi juga mendukung pertumbuhan mereka agar lebih optimal.